Jumat, 12 November 2010

kata bijak2

Maka, untuk meraih kembali kejayaan islam, kita harus memaksa umat Islam di berbagai negeri untuk menanggalkan ikatan-ikatan nasionalisme, patriotisme, primordialisme, sektarianisme, dan kedaerahan. Menempatkan kembali ikatan ukhuwah Islamiah pada tempatnya, menyadarkan kaum Muslim akan potensi/kekuatan mereka sebagai kekuatan yang bisa mengikat mereka, dan menyadarkan mereka bahwa salah satu sebab utama kelemahan mereka adalah karena mereka terikat oleh belenggu primordialisme, nasionalisme, keturunan, dan sektarianisme dan sejenisnya.
Sudah saatnya kini nyanyian jihad dikumandangkan oleh kaum muslimin di manapun karena hak Islam dan kaum muslimin dilanggar.
Kita rindu penguasa muslim yang gagah berani yang berani mengumandangkan jihad fi sabilillah dalam rangka menegakkan kalimat Allah dan membela kaum muslimin yang tertindas. Kita sudah muak dan bosan dengan penguasa yang justru melindungi para penindas serta menghalangi jihad yang hendak membela kaum tertindas!
Harus diakui bahwa saat ini industri militer Dunia Islam dalam keadaan mundur bahkan mengalami ketergantungan terhadap musuh-musuhnya. Akan tetapi, secara kuantitas jumlah pasukan militer di Dunia Islam sangat besar. Seandainya, dari satu miliar penduduk Dunia Islam direkrut 1 %-nya saja akan didapat 10 juta tentara. Karena itu, dapat dibayangkan jika mobilisasi pasukan militer ini dilakukan oleh sebuah negara, apalagi negara yang bersifat internasional seperti Daulah Khilafah Islamiyah. Akan tetapi, sayang, praktis sejak perang terakhir melawan Israel tahun 70-an, pasukan militer di negeri-negeri Islam hampir tidak pernah berperang melawan kekuatan penjajah, kecuali Irak dan Afganistan saat menghadapi serbuan AS. Sebagian besar pasukan militer di Dunia Islam justru sering digunakan oleh penguasa untuk menindas rakyatnya sendiri, bukan untuk melawan penjajah.
Sekalipun khilafah Islamiyah belum berdiri dan daulah Islamiyah belum tegak, jihad tetap wajib hukumnya bagi kaum muslimin untuk dilakukan. Mengingat kondisi hari ini kaum muslimin terkotak-kota dalam berbagai negara, maka wajiblah para pemimpin dan panglima angkatan bersenjata negeri-negeri Islam untuk memobilisasi tentara kaum muslimin untuk dikirim ke daerah-daerah di mana kaum muslimin dizhalimi dan membebaskan mereka dari segala dominasi orang kafir. Jika ada pemimpin kaum muslimin yang mengobarkan jihad terhadap negara Yahudi Israel atau negara kafir lainnya, wajib bagi kaum muslimin menyambut seruannya. Rasulullah saw. bersabda:
“Jihad harus dilakukan, bersama pemimpin yang baik maupun yang fajir (buruk)”.
“Jihad terus berlangsung hingga hari kiamat”.
Karena itu, apabila umat ini menghendaki darah, harta benda, dan kehormatan mereka terjaga serta tidak dinodai oleh siapa pun, tidak ada jalan lain selain kembali pada Islam. Sebab, hanya Islamlah satu-satunya yang bisa melindungi seluruh kemuliaan dan kehormatan umat manusia.
Kini saatnya umat Islam di seluruh dunia bangkit melepaskan diri dari seluruh ikatan yang dikendalikan oleh kaum kafir imperialis; apapun bentuk, nama, dan kepentingannya. Setelah itu, mereka harus menyatukan negeri-negeri Islam di bawah naungan Khilafah Islamiah, serta mengemban Islam ke seluruh penjuru dunia
Allahu Akbar!

Tidak ada komentar: